Dari
informasi arsip surat yang diketemukan dan dapat kita baca sekarang,
menjadi bukti bahwa Yesus dari Nazaret yang dipercayai oleh orang-orang
Kristen sebagai Tuhan dan Juru Selamat dunia adalah benar-benar tokoh
sejarah yang nyata. Pendapat yang mengatakan bahwa Yesus adalah 'tokoh rekaan' menjadi pendapat yang ketahuan tidak berdasar argumen yang kuat, bahkan tidak berdasar sama sekali. Dan orang yang mengikuti pendapat ini dapat disamakan dengan orang yang menghujat Roh Kudus
Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi
hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang
mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi
jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak,
dan di dunia yang akan datang pun tidak. (Mat.12:31-32)
Dari surat dibawah ini, dapat dimengerti mengapa Pilatus ’tidak berani’ menjatuhkan vonis hukuman mati atas Yesus.
Ketika
Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai
timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan
orang banyak dan berkata: “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini;
itu urusan kamu sendiri!” (Mat. 27:24)
SURAT PONTIUS PILATUS*
Ternyata
selama masa pemerintahannya sebagai Gubernur Yudea, Pontius Pilatus
pernah menulis sebuah surat kepada Kaisar Tiberius di Roma melaporkan
mengenai aktivitas dari pelayanan Yesus. Surat ini ditulisnya pada tahun
32 AD. Berikut adalah isi suratnya :
___________________________
KepadaYang Mulia
Kaisar Tiberius
Seorang
anak muda telah muncul di Galilea dan atas nama Elohim yang
mengutusnya, Dia telah berkhotbah dalam sebuah hukum yang baru, dengan
perilaku yang rendah hati. Pada mulanya saya mengira tujuan-Nya adalah
untuk menimbulkan gerakan revolusi rakyat untuk melawan pemerintahan
Roma. Dugaan saya keliru, Yesus Orang Nazaret itu ternyata bergaul lebih
akrab dengan orang Romawi daripada dengan orang Yahudi.
Suatu
hari saya memperhatikan, ada seorang anak muda di antara sekelompok
orang, sedang bersandar pada sebatang pohon dan berbicara dengan tenang
kepada kumpulan orang banyak yang mengelilingi-Nya. Orang-orang
mengatakan kepada saya bahwa itulah Yesus. Terdapat perbedaan yang jelas
antara Dia dan orang-orang yang mengelilingi-Nya. Dari rambut dan
janggutnya yang pirang, Ia kelihatan seperti “Tuhan” (Lord).
Ia
berumur sekitar 30 tahun, dan saya belum pernah melihat orang dengan
wajah sedemikian simpatik dan menyenangkan seperti Dia. Apa yang membuat
Ia kelihatan begitu berbeda dengan orang-orang yang sedang
mendengarkan-Nya adalah pada wajah-Nya yang ceria. Karena saya tidak
ingin mengganggu-Nya, saya meneruskan perjalanan saya, tetapi saya
menyuruh sekretaris saya untuk bergabung dengan mereka dan turut
mendengarkan pengajaran-Nya.
Kemudian
sekretaris saya melaporkan bahwa belum pernah ia membaca karya-karya
ahli filsafat manapun yang dapat disejajarkan dengan ajaran Orang itu,
dan bahwa Orang itu (Yesus) sama sekali tidak membawa orang ke jalan
yang sesat, dan tidak pula menjadi penghasut. Oleh karena itulah kami
memutuskan untuk membiarkan-Nya. Ia bebas untuk melakukan kegiatan-Nya
berbicara dan mengumpulkan orang. Kebebasan yang tidak terbatas ini
menggusarkan orang-orang Yahudi dan menimbulkan kemarahan mereka. Ia
tidak menyusahkan orang miskin, tetapi merangsang kemarahan orang-orang
kaya dan para tokoh masyarakat.Kemudian saya menulis surat kepada Yesus,
meminta Ia untuk diwawancarai dalam suatu pertemuan. Ia datang. Pada
saat Orang Nazaret itu tiba, saya sedang melakukan jalan pagi. Dan
ketika saya memperhatikan-Nya, saya begitu tertegun. Kedua kaki saya
serasa dibelenggu oleh rantai besi yang terikat pada lantai batu pualam.
Seluruh tubuh saya gemetar bagaikan seorang yang bersalah berat. Namun
Ia tenang saja. Tanpa beranjak, saya begitu terpukau dengan orang yang
luarbiasa ini beberapa saat. Tidak ada yang tidak menyenangkan pada
penampilan atau perilaku-Nya.. Selama kehadiran-Nya saya menaruh hormat
dan respek yang mendalam pada diri-Nya. Saya katakan kepada-Nya bahwa
pada diri dan kepribadian-Nya terdapat sesuatu yang memancar dan
menunjukkan kesederhanaan yang memukau, yang menempatkan Ia di atas para
ahli filsafat dan cendekiawan masa kini. Ia meninggalkan kesan yang
mendalam pada kami semua karena sikap-Nya yang simpatik, sederhana,
rendah hati, dan penuh kasih. Saya telah meluangkan banyak waktu untuk
mengamati aktivitas pelayanan menyangkut Yesus dari Nazaret ini.
Pendapat saya adalah :
Seseorang
yang mampu mengubah air menjadi anggur, menyembuhkan orang sakit,
menghidupkan orang mati, dan menenangkan gelombang laut, tidak bersalah
sebagai pelaku perbuatan kriminal sebagaimana dituduhkan oleh orang
banyak. Kami harus mengakui bahwa sesungguhnya Ia adalah Putra Elohim.
Pelayan anda yang setia,
Pontius Pilatus.
___________________________
* Surat
di atas tersimpan di Perpustakaan Kepausan di Vatikan, dan salinannya
mungkin dapat diperoleh di Perpustakaan Kongres Amerika. (di copy-paste dari blog Didik Anantha)
Penjabaran dalam tulisan ini bukan hasil pemikiran akali dari penulis tapi merupakan pengajaran dari Tuhan Yesus yang diperoleh melalui nubuat, pembukaan firman, bergaul dan hidup dengan Nya selama lebih dari duapuluh tiga tahun. Penulis hanya berusaha untuk merangkum dan menyusunnya menjadi tulisan-tulisan pendek. Besar harapan bahwa blog ini menjadi berkat bagi para pembaca yang haus akan firman Tuhan. Dan bila berkenan silahkan memberikan komentar, tanggapan, atau pertanyaan sebagai pendalaman terhadap pembahasan firman Tuhan. Penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian saudara .Tuhan Yesus memberkati saudara sekalian.
BalasHapus