Rabu, 27 Juni 2012

Kerajaan Sorga (4)

5. Perumpamaan tentang pengampunan

Ma.18:21-35. Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkan lah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan ku lunas kan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus-dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan ku lunas kan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskan nya hutangnya. Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah ku hapuskan karena engkau memohonkan nya kepadaku. Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?  Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.  Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu.” 

Dengan perumpamaan di atas Tuhan Yesus hendak mengatakan bahwa manusia dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah karena adanya pengampunan oleh Tuhan Yesus yang adalah raja dari Kerajaan Allah itu. Tetapi Ia menuntut kepada orang yang telah diampuni dosanya itu juga harus mau mengampuni orang yang bersalah kepadanya. Bila ia tidak mau mengampuni orang lain itu maka Tuhan Yesus akan mengijinkan  iblis untuk menderanya dengan kesulitan-kesulitan hidup sampai ia dapat mengampuni orang lain seperti yang dikehendaki Nya.
Kehendak Tuhan Yesus adalah bahwa selagi manusia masih hidup di dunia ia harus selalu mau memaafkan atau mengampuni semua orang yang bersalah kepadanya, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja orang itu lakukan. Bilamana ia bisa mengampuni dengan tulus maka ia telah bertumbuh imannya dan imannya itu telah menghasilkan buah roh (Gal.5:22-23), karena buah roh mempunyai sifat-sifat yang menjadi dasar bagi manusia agar dapat mengampuni kesalahan orang lain dengan tulus. Dan bagi orang yang belum mencapai iman seperti itu tidak akan mampu melakukannya, karena ia masih dikuasai oleh dagingnya atau egonya. Tetapi bagi mereka yang mempunyai iman yang sungguh-sungguh (yang benar) akan dapat mencapai pertumbuhan seperti yang dikehendaki Tuhan Yesus itu, walaupun harus melalui kesulitan-kesulitan hidup yang penuh dengan air mata. Hal ini sesuai dengan perkataan Tuhan Yesus :“Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.” (Mrk. 10:25-27)

Gal. 5:22-23  Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Mrk.24b-27  ”Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Mereka makin gempar dan berkata seorang kepada yang lain: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.”

Jadi orang yang akan masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah mereka yang dapat mengampuni sesamanya manusia dengan tulus, dengan segenap hatinya , tidak hanya dengan ucapan di bibir saja. Adalah suatu tuntutan yang sangat tinggi dan sepertinya sangat sulit untuk dapat dilakukan oleh manusia. Tetapi bilamana Tuhan Yesus telah mengatakan bahwa hal itu mungkin untuk dilakukan oleh manusia maka tidak ada sesuatu apapun yang akan dapat  menggagalkan nya. Hal itu pasti bisa terjadi, karena FirmanNya “iya” dan “amin”, yang berarti pasti dan digenapi.

6. Perumpamaan tentang orang-orang upahan di ladang anggur

Mat. 20:1-16 . “Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah se dinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.  Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?  Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandor nya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk dahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.  ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuannya itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat se dinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri-hati kah engkau, karena aku murah hati ? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”

Dengan perumpamaan ini Tuhan Yesus Kristus hendak menyampaikan pesan bahwa setiap orang yang hidup menuruti imannya, berikrar untuk tidak menikah dan menyerahkan hidupnya sepenuhnya kepada Nya atau menjadi martir karena nama Nya akan mendapat upah yang sama, yaitu mendapat tempat yang paling mulia di dalam Kerajaan Allah.

Mat.19:11-12  Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.

Ada yang bertobat dan berikrar dari sejak masih muda belia (usia remaja), yang diumpamakan pekerja-pekerja yang ditemui Nya pada kesempatan pertama, pada pagi-pagi benar. Ada yang bertobat dan berikrar pada masa muda (usia 20 an), yang diumpamakan pekerja yang ditemui Nya pada kesempatan ke dua, kira-kira pukul sembilan pagi. Ada yang bertobat dan berikrar  pada masa sudah dewasa (usia 30 an tahun), yang diumpamakan pekerja yang ditemui Nya pada kesempatan ke tiga, kira-kira pukul dua belas siang. Ada yang bertobat dan martir pada masa sudah tua (usia 50 an), yang diumpamakan pekerja yang ditemui Nya pada kesempatan ke empat, kira-kira pukul tiga sore. Ada yang bertobat dan martir pada masa  sudah lanjut usia (usia 60 an lebih), yang diumpamakan pekerja yang ditemui Nya pada kesempatan ke lima, kira-kira pukul lima petang.

1 komentar:

  1. Penjabaran dalam tulisan ini bukan hasil pemikiran akali dari penulis tapi merupakan pengajaran dari Tuhan Yesus yang diperoleh melalui nubuat, pembukaan firman, bergaul dan hidup dengan Nya selama lebih dari duapuluh tiga tahun. Penulis hanya berusaha untuk merangkum dan menyusunnya menjadi tulisan-tulisan pendek. Besar harapan bahwa blog ini menjadi berkat bagi para pembaca yang haus akan firman Tuhan. Dan bila berkenan silahkan memberikan komentar, tanggapan, atau pertanyaan sebagai pendalaman terhadap pembahasan firman Tuhan. Penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian saudara .Tuhan Yesus memberkati saudara sekalian.

    BalasHapus