3. Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara berharga
“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama
harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendam kan
nya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya
lalu membeli ladang itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama
seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya
mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu
membeli mutiara itu.” Mat. 13:44-46.
Dengan perumpamaan ini Tuhan Yesus
Kristus memberikan pelajaran kepada murid-muridNya dan orang banyak yang
mendengarkanNya, bahwa setiap orang yang menemukan Kerajaan Allah,
mereka harus mau meresponnya secara total. Mereka harus menggunakan
semua yang dimilikinya dan semua yang ada pada dirinya untuk
mendapatkannya. Baik mereka yang menemukannya dengan tidak sengaja,
seperti orang yang menemukan harta di ladang, maupun mereka yang dengan
kesadaran penuh mencarinya, seperti pedagang yang menemukan mutiara yang
indah.
Orang yang menemukan harta di ladang
adalah orang kebanyakan, yang mempunyai hidup sederhana, mereka adalah
orang-orang yang setiap harinya hanya bergantung pada berkat Tuhan dalam
menyambung hidupnya, mereka adalah kaum petani, peladang, dan
orang-orang miskin, yaitu orang-orang yang penghasilannya hanya
pas-pasan saja. Mereka tidak mempunyai harta yang banyak, karena itu
untuk memenuhi hajat hidup sehari -hari ia harus bekerja keras. Mereka
hanya memikirkan bagaimana harus bertahan hidup dari sehari demi sehari,
tidak memikirkan apa yang akan terjadi pada hari esok. Mereka hidup
sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus, yang mengatakan: “Janganlah
kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakan nya
dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu
harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakan nya dan
pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu
berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika
matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelap lah
seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya
kegelapan itu. Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena
jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain,
atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.
Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” “Karena itu
Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang
hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu,
akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari
pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah
burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di
sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di
antara kamu yang karena kekuatiran nya dapat menambahkan sehasta saja
pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah
bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak
berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah
mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke
dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang
yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah
yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan
kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya
itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir
akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.
Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” Mat. 6:19-34.
Seorang pedagang yang menemukan mutiara
yang indah adalah orang yang berpendidikan, orang-orang yang mempunyai
harta tetapi senantiasa mencari Kerajaan Allah, sehingga ketika ia
menemukannya ia rela untuk menyerahkan seluruh miliknya dan hidupnya
untuk mendapatkannya. Orang yang seperti inilah yang akan dapat
menemukan Kerajaan Allah, hal ini juga sesuai dengan perkataan Tuhan
Yesus: “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka
kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena
setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari,
mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah
seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta
roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat
tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu
yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta
kepada-Nya.” Mat. 7:7-11.
Jadi dari perumpamaan ini dapat diambil
sebuah kesimpulan bahwa Kerajaan Allah diperuntukan bagi semua orang,
baik yang kaya maupun yang miskin, bagi orang yang berpendidikan maupun
orang yang sederhana. Tetapi mereka harus orang yang mau hidup menurut
tuntunan Roh Kudus dan mau melakukan firman Tuhan. Mereka adalah orang
yang mementingkan hidup rohani lebih dari pada hidup duniawi, karena
mereka memang orang-orang rohani, orang-orang yang berpikiran rohani.
Mereka adalah orang yang senantiasa hidup menuruti firman yang diberikan
Tuhan kepadanya, seperti yang dikatakan Daud dalam Mazmur 119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
4. Perumpamaan tentang Pukat
“Demikian pula hal Kerajaan Sorga
itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu setelah penuh, pukat
itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan
ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang.
Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang
memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat
ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Mengerti kah kamu semuanya itu?” Mereka menjawab: “Ya, kami mengerti.”
Maka berkatalah Yesus kepada mereka: “Karena itu setiap ahli Taurat yang
menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang
mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaan nya.” Mat. 13:47-52.
Kerajaan Allah digambarkan sebagai pukat
atau jala ikan, dalam arti bahwa Kerajaan Allah menangkap atau menjaring
semua orang agar percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, yang akan
menyelamatkan mereka dan yang akan memberikan hidup kekal kepada mereka.
Tetapi tidak semua orang yang datang kepada Nya akan dipilihNya sebagai
penghuni Kerajaan Allah, melainkan mereka yang hidup dengan iman yang
bertumbuh dan menghasilkan buah roh saja (ikan yang baik). Sedangkan
mereka yang hidupnya masih di dalam dosa, tidak bertumbuh dan tidak
menghasilkan buah roh (ikan yang jahat) akan diabaikan Nya. Hal ini juga
ditegaskan oleh Tuhan Yesus dengan perkataanNya: “Waspadalah
terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti
domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari
buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur
dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap
pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak
baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik
itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu
menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan
buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari
buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Bukan setiap orang yang berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan
dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir
banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan
banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus
terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Mat.7:15-23.
Jadi dari perumpamaan tentang pukat ini
dapat dimengerti bahwa setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus
Kristus akan mendapat tempat dalam Kerajaan Allah, bila mereka bertumbuh imannya dan menghasilkan buah roh yang sesuai dengan imannya itu.
Penjabaran dalam tulisan ini bukan hasil pemikiran akali dari penulis tapi merupakan pengajaran dari Tuhan Yesus yang diperoleh melalui nubuat, pembukaan firman, bergaul dan hidup dengan Nya selama lebih dari duapuluh tiga tahun. Penulis hanya berusaha untuk merangkum dan menyusunnya menjadi tulisan-tulisan pendek. Besar harapan bahwa blog ini menjadi berkat bagi para pembaca yang haus akan firman Tuhan. Dan bila berkenan silahkan memberikan komentar, tanggapan, atau pertanyaan sebagai pendalaman terhadap pembahasan firman Tuhan. Penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian saudara .Tuhan Yesus memberkati saudara sekalian.
BalasHapus