Peta
perjalanan iman Kristiani menerangkan perjalanan hidup seorang beriman
dari mulai bertobat , dibaptis air, dibaptis Roh Kudus sampai menerima
baptis api atau dipanggil Tuhan. Dalam pertumbuhan imannya ia mengalami
tiga tahap pertumbuhan iman, yaitu:
Tahap 1
. Tahap pertumbuhan dari mulai bertobat sampai mendapatkan baptis Roh.
Dalam
hal ini pertobatan seseorang mendahului baptisan air. Sebab tidak ada
orang yang tidak beriman kepada Yesus Kristus mau di baptis air. Bila
mungkin ada, maka baptisan itu pun tidak ada artinya bagi orang itu,
karena baptisan air merupakan tanda bagi dirinya untuk mengingatkan
pertobatannya itu.
Baptisan
Roh Kudus diperoleh orang yang telah bertobat, biasanya setelah
dibaptis air; tetapi pada beberapa kasus baptisan Roh Kudus dapat
terjadi pada orang percaya sebelum dirinya dibaptis air. Karena Tuhan
melihat hati orang beriman bukan perbuatannya yang terlihat oleh mata manusia.
Baptisan
Roh Kudus juga menjadi tanda bagi orang beriman yang dipilih Tuhan
menjadi hambaNya untuk melakukan pelayanan, minimal adalah kesaksian;
baik kesaksian tentang keselamatan yang diberikan Tuhan Yesus, maupun
kesaksian hidup yang nyata kepada orang-orang disekelilingnya.
Tahap 2
. Tahap pertumbuhan dari mulai di baptis Roh Kudus sampai pelayanan.
Tahap ini juga disebut sebagai
tahap persiapan pelayanan dimana
pada saat ia mendapat baptisan Roh Kudus (yang tandanya adalah mendapat
karunia berbahasa roh), ia dipilih menjadi murid Yesus. Seperti halnya
ketika Yesus hidup di dunia mengangkat dua belas murid, maka masa
sekarang (setelah naik ke sorga), Ia pun masih mengangkat banyak murid,
yang jumlahnya tidak terhitung. Mereka dibimbing, diajar Firman Tuhan,
dikuatkan, dihibur, dan ditolongNya sehingga imannya bertumbuh menjadi
dewasa. Dan kemudian Tuhan Yesus akan menyuruhnya berpuasa selama empat puluh hari empat puluh malam,
tidak diperbolehkan makan-minum, sebagai ujian untuk mengalahkan
iblis, dan mendapatkan kuasa Roh Kudus, yaitu karunia-karunia Roh,
setelah itu ia masuk ke dalam tahap pelayanan.
Tahap 3.
Tahap pertumbuhan dari mulai menerima kuasa Roh Kudus sampai menerima
baptisan api atau martir atau diangkat Tuhan ke sorga, atau mati pada
usia sudah lanjut.
Tahap ini disebut juga
tahap pelayanan
dimana pada tahap ini seorang beriman setelah menerima karunia kuasa
akan diperintahkan Tuhan untuk memberitakan Firman Kerajaan Sorga, di
dalam pelayanan ini ia akan mengalami pertumbuhan iman hingga mencapai
sempurna, sehingga Tuhan Yesus berkenan mengangkatnya ke sorga.
Pengangkatan ini terjadi seperti yang dialami oleh Henokh, Musa dan
Elia.
Kej.5:24
Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.
Ul.34:6
Dan dikuburkan-Nyalah dia di suatu lembah di tanah Moab, di tentangan Bet-Peor, dan tidak ada orang yang tahu kuburnya sampai hari ini.
2 Raj.2:11
Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Bila
tidak sempat mengalami pertumbuhan iman hingga mencapai sempurna, ia
akan menjalani seluruh hidupnya sampai Tuhan memanggilnya ke sorga,
yaitu
mati pada usia yang sudah lanjut. Contoh yang paling kita kenal adalah yang kita lihat dari kesaksian hidup rasul Yohanes .
Disamping pengangkatan ke sorga dan mati pada usia yang sudah lanjut, orang beriman dapat mengalami kematian karena
martir dalam nama Yesus atau menerima baptis api.
Dalam hal ini orang beriman dapat mengalami kematian karena martir pada
semua tahap pertumbuhan iman, baik pada tahap 1, tahap 2, atau tahap 3.
Contoh orang-orang yang martir dapat kita ketahui dari catatan
kisah-kisah martir mulai rasul-rasul Yesus Kristus sampai orang-orang
beriman pada abad sembilan belas di berbagai daerah di dunia, yang
jumlahnya mencapai ratusan ribu martir. Mereka adalah keduabelas rasul
dan rasul Paulus, penatua jemaat, sampai orang-orang yang baru bertobat,
baik yang sudah dibaptis air maupun yang belum dibaptis air.
Baik
orang beriman yang bertumbuh mencapai pada tingkatan sempurna dan
kemudian mengalami diangkat ke sorga, maupun orang beriman yang mati
pada usia lanjut atau orang beriman yang mati martir dalam nama Yesus,
mempunyai tingkatan iman yang sama. Karena mereka sama-sama mau
menyerahkan hidupnya atau nyawanya bagi Yesus. Dalam hal pemuridan, yang
diminta Yesus Kristus kepada orang beriman adalah mereka mau
menyerahkan hidupnya seutuhnya dalam arti hidup selibat,
tidak menikah bagiNya (Mat.19:11-12). Jadi bagi orang yang baru
bertobat dan mau menyerahkan nyawanya bagi Yesus Kristus dan martir maka
ia dinilai sebagai orang yang telah menyerahkan hidupnya bagi Yesus.
Bagi mereka yang martir, terdapat banyak orang beriman yang hidup
menikah dan tidak mengalami tahapan seperti peta di atas. Mereka adalah
orang-orang beriman yang sebenarnya masih sangat awam, tetapi karena
melihat kesaksian hidup orang-orang beriman yang menjadi murid Yesus
kemudian bersedia menyerahkan nyawanya bagi Tuhan, mereka termasuk orang
beriman yang martir pada tahap pertama.
Mat.19:11-12
Akan
tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti
perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak
dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada
orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."
Mat.10:39
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
Luk.7:33
Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.
Yoh.12:25
Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
Why.12:11
Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar