Pada
masa kini jabatan dalam gereja sudah mengalami distorsi, tidak lagi
seperti yang ada di dalam gereja mula-mula, yaitu pada masa para rasul
masih hidup. Pada masa itu jabatan dalam gereja ada lima dimana kelima
pejabat gereja itu melakukan fungsinya di dalam pelaksanaan ibadah
jemaat. Kelima jabatan itu adalah:
1) Gembala, yang bertugas sebagai pemimpin sidang jemaat gereja.
2) Guru, yang bertugas menerangkan firman Tuhan yang diperolehnya melalui penerangan Roh Kudus.
3) Pengajar, yang bertugas memberikan pengajaran firman Tuhan kepada jemaat.
4) Nabi, yang bertugas sebagai alat menyuarakan firman yang langsung datang dari Tuhan.
5) Rasul, yang bertugas memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum tahu tentang khabar keselamatan dari Tuhan
Ef. 4:11-13 Dan Ia lah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar- pengajar,
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan
iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh,
dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
2Tim. 1:11 Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru.
Dalam
gereja masa sekarang jabatan gereja yang ada hanya gembala-sidang/
pendeta, majelis dan pengerja, yang tugas mereka adalah:
- Gembala-Sidang/ Pendeta, bertugas sebagai pelayan firman/ berkhotbah.
- Majelis-Gereja, bertugas mengatur organisasi gereja.
- Pengerja-Gereja, bertugas membantu Pendeta di dalam menggembalakan jemaat.
Jabatan
dalam gereja itu diberikan kepada anggota jemaat didasarkan pada
karunia Roh Kudus yang ada padanya yang diberikan Tuhan Yesus kepada
mereka.
Jabatan Rasul diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah mendapatkan karunia berbahasa roh.
Jabatan
Nabi diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah
mendapatkan karunia berbahasa roh dan karunia bernubuat.
Jabatan
Pengajar diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah
mendapatkan karunia berbahasa roh dan karunia hikmat.
Jabatan
Guru diberikan kepada anggota jemaat yang paling sedikitnya sudah
mendapatkan karunia berbahasa Roh, karunia bernubuat dan karunia
berkata-kata dengan pengetahuan/ makrifat.
Jabatan Gembala diberikan kepada orang yang sudah mendapatkan karunia berbahasa roh, karunia bernubuat, karunia membedakan roh.
Jabatan
itu bersifat fleksibel, dimana seorang anggota jemaat yang mempunyai
karunia-karunia Roh di atas dapat bertindak sebagai kelima jabatan itu,
dalam arti pada saat yang sama ia bisa menjadi rasul, pengajar maupun
sebagai guru seperti Rasul Paulus. Atau merangkap kelima jabatan itu
sekaligus, bila tidak ada anggota jemaat yang mempunyai karunia Roh;
tetapi bila ada baiknya jabatan itu diberikan kepada anggota jemaat yang
mempunyai karunia Roh yang bersangkutan tersebut.
Adalah
sangat sulit menemukan berbagai-bagai karunia di dalam satu jemaat
gereja pada masa sekarang, oleh karena alasan itulah maka jabatan gereja
kemudian bergeser menjadi yang ada seperti yang tersebut di atas.
Bagaimana sampai terdistorsi sedemikian rupa, hal itu tidak terlepas
dari sejarah gereja Kristen yang menjadi mapan setelah dijadikan gereja
negara/ gereja khatolik pada abad empat masehi. Sebab pada masa-masa
setelahnya para imam/ uskup dipilih secara politis, bukan didasarkan
dari karunia-karunia lagi, dan uskup mempunyai posisi yang sangat
strategis bahkan sempat berkuasa melebihi raja pada waktu itu.
Mulai
abad dua puluh yang lalu terjadi gerakan kharismatik yang mulai
membangunkan kembali karunia-karunia Roh di dalam jemaat gereja, tetapi
kemudian pertumbuhannya melambat karena masuknya pengajaran yang tidak
sesuai dengan Injil. Gereja kembali menjadi duniawi/ sekuler dan lebih
konsentrasi pada pembangunan fisik, lebih dari pada yang rohani, dengan
alasan membangun Kerajaan Allah di Bumi.
Alasan
yang demikian sangat jelas bertentangan dengan ajaran Tuhan Yesus,
karena Ia mengatakan bahwa KerajaanNya bukan dari pada dunia ini.
Yoh.18:36 Jawab Yesus: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini;
jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan,
supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.”
Akankah gereja kembali menjadi gereja seperti pada masa para rasul ? hal itu tergantung pada kegerakan gereja-gereja pada masa kini. Walaupun nampaknya tidak mungkin itu dapat terjadi pada masa kini, tetapi tidak berarti tidak mungkin terjadi, karena bila Tuhan berkehendak maka segala sesuatu bisa saja terjadi.
Mat. 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.”
Penjabaran dalam tulisan ini bukan hasil pemikiran akali dari penulis tapi merupakan pengajaran dari Tuhan Yesus yang diperoleh melalui nubuat, pembukaan firman, bergaul dan hidup dengan Nya selama lebih dari duapuluh tiga tahun. Penulis hanya berusaha untuk merangkum dan menyusunnya menjadi tulisan-tulisan pendek. Besar harapan bahwa blog ini menjadi berkat bagi para pembaca yang haus akan firman Tuhan. Dan bila berkenan silahkan memberikan komentar, tanggapan, atau pertanyaan sebagai pendalaman terhadap pembahasan firman Tuhan. Penulis mengucapkan terimakasih atas perhatian saudara .Tuhan Yesus memberkati saudara sekalian.
BalasHapus